Agarsuatu saat nanti, ada hidup orang lain yang mampu kuterangi. Untuk gelas kunang-kunang, dan kenangan masa kecil itu. Untuk Alm Bapak yang datang lewat sebatas mimpi. Demikianlah tentang Puisi Untuk Ayah yang Sudah Meninggal Dunia, baca juga puisi sedih untuk ayah dan ibu atau puisi tentang ayah singkat lainnya di halaman berkaspuisi.com.
puisi tentang orang tua yang sudah meninggal. sumber foto unsplash/ Puisi Tentang Orang Tua yang Sudah Meninggalpuisi tentang orang tua yang sudah meninggal. sumber foto unsplash/ adalah seorang tentara,Orang bilang dia pahlawanYang melindungi kita semuaAyahku adalah pahlawankuYang mengajariku bermain bolaMenangkapku saat aku akan jatuhDan membuatku merasa tidak begitu kecilSekarang yang tersisa hanyalah kenangan sajaAku masih ingatSuara napas terakhirmuAku masih bisa mendengar kata-kata ituKamu mengatakan tepat sebelum kematianmuAku masih bisa merasakan tanganmuTerjerat hangat dalam pelukankuAku masih bisa membayangkan senyummuSetengah sadar tapi masih baik-baik sajaMeskipun aku ingatJanji terakhir yang aku buat untukmuMenghentikan aliran air matakuAku belum bisa melepaskanmu dan merindukanmuTapi yang terpenting, adalah cintamu pada anak-anakIbuku tampak begitu jauh darikuDi pantai putih yang indah di seberang lautanNamun aku ingat cahaya lembut cinta di wajahnyaDan merasakan sentuhan dan pelukan aku lelah dengan beban yang aku tanggungDan jalannya tidak jelas dan aku merasa sangat sedihAku ingat dukungan penuh kasihnya selalu dekatDan nasihatnya membuat jalan di depan tampak jelasSaat aku merasa tidak ada yang peduliSaat sakit hati tampaknya terlalu berat untuk ditanggungAku ingat bagaimana dia selalu berdiri di sisikuDan dengan lembut akan menghapus air mata yang aku tangisiDia sangat bangga dengan gadis kecilnyaItu adalah hari pertama anaknya sekolahDia berjalan bersamanya ke sekolah hari ituDan dia memegang tangan gadis itu sepanjang jalanMereka berjalan bersama dengan tenang dan sedihSeorang gadis kecil dan ayah tercintanyaKe sekolah yang dipimpin ayahnyaTapi gadis kecil hampir menangis "Ayah, Ayah, tolong jangan pergi," ujarnyaJangan tinggalkan aku di sini sendirianAku akan merindukanmu jika kamu pergi"Aku mungkin membutuhkanmu tidak bisakah kamu tinggal?""Putri Kecil, tolong jangan menangis," kata ayahnyaKamu akan baik-baik saja, jadi usap matamuKamu memiliki kenangan kita di hatimuKita bersama meskipun kita terpisahAku tahu kamu bisa mendengarkuNaik ke surga karena kita berbicara melalui hati tersayang di surgaAku merindukanmu setiap haridan aku tahu kau juga peduli berapa usiaku sekarangAtau berapa lama kamu pergiAku mendengarmu, Ayah, di surgaMelalui cinta di dalam hatiku PuisiUntuk Almarhum Ibu - Semua orang pasti menyayangi sosok ibunya, wanita yang melahirkan, merawat, mengajari berbagai hal, membesarkan serta mencurahkan segala kasih dan sayangnya kepada kita, sebagai tanda cinta beliau. Demikianlah, Ulasan singkat kali ini mengenai Puisi Untuk Almarhum Ibu yang sudah meninggal dan tiada. Semoga bisa
Puisi tentang sahabat yang meninggal – Pada kesempatan ini, Admin Senipedia akan kembali membahas mengenai Puisi Rindu, dikhususkan untuk mengenang sahabat yang lebih dulu menghadap Yang Maha Kuasa. Sahabat adalah orang / beberapa orang yang punya makna lebih dari sekadar pertemanan biasa, namun punya ikatan khusus antara satu dengan yang lainnya. Seorang Sahabat umumnya akan mempunyai sifat setia, ketergantungan dan jiwa humoris yang tinggi terhadap kita, bahkan bisa dianggap bahwa mereka seperti saudara sendiri. Seorang sahabat akan dengan sukarela menemani kita, baik dalam keadaan susah maupun senang, suka maupun duka. Itulah mengapa, yang namanya sahabat adalah orang yang begitu berarti bagi hidup orang lain, bahkan tidak sedikit Puisi Tentang Sahabat Yang Meninggal, lagu, pantun dan sebagainya diciptakan. Namun bagaimanapun akrabnya sebuah persahabatan, mau tidak mau diantara mereka akan ada yang mndahului menghadap Sang Pencipta. Inilah yang membedakan mereka, yakni takdir, terutama urusan maut. Nah, jika seorang sahabat dekat meninggal dunia, kamu pasti bisa merasakan sendiri bagaimana sakitnya. Untuk itulah artikel ini dibuat, yakni Puisi Tentang Sahabat Yang Meninggal, sebagai pengekapresian rasa rindu dan kesedihan atas kehilangan, dalam Kumpulan Puisi untuk almarhum sahabat paling sedih, haru dan terbaru. Sulit terbayang di benak tentang bagaimana sakitnya bila ditinggalkan sahabat terbaik untuk selamanya. Ini memang kenyataan yang wajar-wajar saja. Namun, menangisi terlalu berlebihan juga tidak baik. Oleh karena itu, luapkan kerinduan dan do’a dari kamu melalui puisi rindu sahabat yang sudah tiada di bawah ini. Kehilangan sahabat untuk selama-lamanya merupakan suatu hal yang amat pahit untuk diterima. Bagaimana tidak, sahabat ialah orang-orang yang selalu setia dengan kita, baik dalam senang maupun duka. Apalagi jika sahabat yang meninggal adalah sahabat sejak kecil, dimana telah banyak kesan dan cerita yang terukir bersama, dan pastinya akan sangat sulit untuk dilupakan. Untuk itu, jika mereka telah tiada, rasa rindu yang menggunung dan setiap detiknya semakin besar, itu hal yang wajar. Dan untuk mengekspresikannya, kamu bisa merefleksikan melalui Puisi rindu sahabat yang telah tiada di bawah ini. Puisi Tentang Perpisahan Sahabat Tak lagi terbendung, Tangisku mengucur, Penuh luka di rudung, Hati terobek dan hancur. Tak tertahankan, Isak membalut badan, Tenang menyesak perlahan, Semua seakan menjadi beban. Tak terasa begitu cepat, Kau pergi tanpa isyarat, Menyisakan luka amat lekat, Suatu cobaan yang berat. Sahabatku, Selamat jalan, Sampai berjumpa di ruang mimpi, Sakitmu usai, lukamu larai. Teman baikku, Semoga tenang di alam sana, Takkan henti kulantunkan do’a, Semoga tempatmu adalah surga. Sahabat, Sakitmu telah usai, Biarkan aku begitu gontai, Memapah asa dengan gemulai. Selamat jalan, sahabat baikku, Jangan pernah lupakan aku, Mimpikan dalam tidur panjangmu, Tentang semua kisah masa lalu. Percayalah, sahabat, Ikatan kita begitu dekat, Aku dan kau adalah kita, Sebuah kebersamaan dengan cinta. Selamat jalan, selamat tinggal, Sahabat. Terbujur Kaku Tubuhmu terbentang, Badanmu menegang, Kau terbujur dikelilingi orang-orang, Semua menatap dan memandang. Ragamu membeku, Terbujur amat kaku, Semua berseru haru, Beratapan tangis dan pilu. Hai teman, bagaimana dengan aku? Aku sepi, benci, pasti merindu. Baiklah, aku menyadari sesuatu, Bahwa inilah takdirmu. Selamat jalan, sahabat, Kusimpan yang kau buat, Meski tertinggal hanya Rindu pekat, Aku dan kau kan selalu terikat. Selamat tinggal, sahabat baikku. Kabar Sahabat Sore itu, Surya mulai menunduk, Sepertinya dia mengantuk, Terburu kuhabiskan kopi, Dan Rokok di tangan kiri. Belum lagi sampai tujuan, Kabar duka berkumandang, Menyampaikan berita duka, Aku benci, aku berang, aku kecewa. Ya Tuhan, Kenapa harus dia? Kenapa aku benci kabar ini? Bagaimana nasib-nasib janji? Bagaimana Cinta yang terpatri? Ta Tuhan? Apa yang telah terjadi? Kenapa tidak permisi? Ini sungguh sakit sekali, Dia adalah Sahabat Sejati. Sungguh, aku menderita, Melihat dia terbujur buta, Tak lagi menyahut segala sapa, Selamat jalan, Sahabat tercinta. Minuman Terakhir Malam ini begitu dingin, Aku ditemani teman baikku, Ya, teman terbaik, Dan kalian harus tahu itu. Kuulurkan segelas kopi panas, Oh ya, dia begitu ganas, Tak perlu hembusan nafas, Kopi habis tanpa bekas. Malam kian larut, Canda tawa mulai menyurut, Saatnya berbaring, tak sabar, Bagaimana besok kisah berlanjut. Tak terkira, tak terbantah, Aku dibangunkan suara gendang, Diiringi suara pemberi kabar, Serta menyebut namamu. Tolong, lanjutkan puisi ini, Aku tak sanggup lagi. Sudahlah, sudah. Ternyata kopi panas jadi minuman terakhir. Puisi Sahabat yang Hilang Malam ini, Cahya bulan menerpa rerumputan, Menyemburkan sepercik penerangan, Untuk insan yang tengah terkenang. Aku kembali membuka, Catatan lama yang kusam, Tentang ribuan lembar cerita, Yang hampir hilang ditelan malam. Kusibak kembali, Masa-masa indah terjalin, Antara aku dan sahabat sejati, Disela-sela jerihnya hari. Sahabat, kau hilang, Pudar dan sirna, Begitulah kejamnya takdir yang bersaksi, Nyatanya ialah rahasia Ilahi. Meski hidup enggan berkeluh, Terkadang aku juga rapuh, Menjarah hari dengan sendiri, Tanpa ada sahabat disisi. Kawan, kau menghilang, Aku merindu, Kawan, kau memudar, Membekaskan cerita abadi. Tak Tergantikan Kaulah sahabatku, Kala sianh dan malamku, Kaulah teman baikku, Terpalut merah dan biru. Kau yang terbaik, Teman masa depan yang apik, Tak pernah berpaling, Tak pernah menjadi asing. Kau tak tergantikan, Selamanya kita berteman, Kisah ini pasti abadi, Dalam relung nyata dan mimpi. Meski Tuhan telah memanggilmu, Meski kau tak lanjutkan asamu, Kau tetap sahabatku, Tetap sahabatku. Selamat jalan, sahabat, Kau takkan tergantikan, Kau abadi dalam naungan, Semoga berada di Surganya Tuhan. Sampai Nanti Sahabat, ini adalah duka, Kepergianmu sore ini menyisakan luka, Luka yang amat dalam dan lara, Sungguh hatiku tak bisa berdusta, Tentang realita yang ada. Kecintaanku padamu sangat dalam, Kepergianmu membuat hati padam, Aku belum sanggup berjalan dalam suram, Butuh peneranganmu menelusuri malam. Menepis ranjau di tengah kelam. Kawan, selamat berpisah, Sampai nanti, sampai berjumpa lagi, Aku harap kita bisa bertemu kembali, Meski hanya sebatas mimpi, Pengobat rindu yang mengabadi ini. Tak banyak kata terucap, Tak banyak pinta terungkap, Hanya punya sedikit harap, Karena memang kau yang telah siap. Meski aku kau tinggal dalam senyap. Sampai nanti, sahabat akrab. Bayangan Pengobat Rindu Ragamu kaku, kisah kita utuh, Kau ada ketika ku butuh, Kau jauh tapi bisa ku sentuh, Tempat bersandar hati rapuh, Tempat bercerita semua keluh. Bayangmu semu, namun obati Rindu, Senyumku layu, memandang potret itu, Tenangkanlah aku, Kuatkanlah aku, Bayangmu pengobat rindu. Sahabat, datanglah, hadirlah, Berikan aku secarik harapan cerah, Aku lelah, gundah gelisah, Aku lelah menahan resah, Akulah orang yang kalah. Kawan, bayangmu bak bunga merekah, Hadir bak gersang yang diberi basah, Meski pengembaraanmu berakhir sudah, Mencintaimu aku tak pernah lelah. Baca juga 12 Puisi Rindu AYAH yang Telah Wafat Puisi Rindu Sahabat Ada sebuah rasa sakit, Yang lebih sakit dari belati, Ialah kehilangan sahabat, Yang pergi tanpa pamit. Ada sebuah rasa sepi, Yang lebih sepi dari malam sunyi, Bagai tersesat dalam mimpi, Adalah kepergian sahabat sejati. Terkadang aku tak tahan, Tak kala kerinduan yang membeban, Sampai pada titik nadir ketahanan, Membuatku menyerah, Seraya menangisi yang pergi. Sahabatku, Obatilah rinduku, pahamilah rasaku, Aku sungguh-sungguh merindukanmu, Dalam gelap dan terangku, Dalam mimpi dan nyataku. Sahabatku, Selamat jalan untuk selamanya, Tenanglah engkau di alam surga, Duduklah disisi Sang Pencipta, Hingga akhir masanya tiba. Mengemas Asa Malam itu, Ada rasa yang berkecamuk, Ada ucap sedikit mengutuk, Dengan rindu yang kuyakini kan terbentuk. Ternyata benar saja, Semua berakhir di malam itu, Sahabat terbaik dalam hidup, Menghembuskan nafas terakhir, Sekaligus mengemas asa. Kau terbujur tanpa kata, Mereka menyahut dengan lara, Terdipta secuil prahara, Antara emosi dan putus asa. Kuhampiri dirimu yang berguling, Kucium pipimu yang dingin, Entahlah, ada tangis yang tak tertahan, Ada sakit yang tidak terbendung. Ya. Malam itu kubereskan semua, Apa yang ada menjadi tiada, Yang tertinggal hanya rindu, Dan takkan kenal kata buntu. Terkenang Kisah Belum lagi usai cerita tadi malam, Terencana sambungan malam berikutnya, Belum cukup puas tawa tadi malam, Dengan sahabat membagi cerita. Siang ini, terdengar kabar yang kubenci, Orang-orang bersorak pilu menuju kediamanmu, Aku belum yakin dan percaya, Nyatanya benar, kau telah pergi selamanya. Lalu, bagaimana kisah tadi malam? Bagaimana kelanjutannya? Bukankah kita sudah berjanji untuk melanjutkannya? Bukanlah rencana harus ditepati? Kenapa? Kenapa takdir malah jadi penghalang? Kenapa? Aku tak hau kenapa, Yang jelas rasa sakit ini tak terbendung, Rasa sedih ini enggan urung. Ya Allah, kenapa begitu cepat? Kenapa sesingkat ini? Aku merasa dunia amat gelap. Tapi tidak mengapa, aku yakin ini adalah bukti, Bahwa Kau begitu menyayanginya. Aku rela. Puisi Tentang Sahabat Yang Meninggal Pengaduanku Meski Kau baru pergi beberapa hari, Namun rindu telah menggunung, Amat besar dan susah kutampung, Semakin hari kian memurung. Hari ini, Bersama berlalunya hari, Menatap senja yang menelan matahari, Kukadukan keluh kesahku pada Ilahi. Tuhan, aku merindukannya, Dia sahabat yang seolah saudara, Merindukan canda dan tawa, Yang menemaniku suka dan duka. Tuhan, hadirkan dia kembali, Meski hanya dalam mimpi, Setidaknya cukup untuk mengobati, Kerinduan yang melimpah ini. Tuhan, tempatkan dia di surga-Mu, Jauhkan dia dari siksa-Mu, Bariskan dia dengan para pendahulu, Hingga nanti kami bertemu. Tuhan, perkenankanlah pengaduanku. Puisi Sahabat Sejati Pendek Puisi Tentang Sahabat Yang Meninggal Puisi Tentang Sahabat Yang Meninggal Kehilangan sahabat sejati memang bukanlah hal yang bisa diterima dengan mudah, yang ada adalah rasa sakit, kehilangan, dan rindu yang semakin hari semakin membesar. Untuk mengekspresikannya, Di bawah ini adalah beberapa Puisi pendek rindu sahabat terbaik, menyentuh dan penuh haru untuk kamu Tak Ada Harapan Aku sadar dan mengerti, Bahwa ajal pasti datang pada tiap-tiap diri, Namun disini, hanya aku yang sendiri, Dan belum siap menghadapi kenyataan ini. Tak ada lagi harapan, Aku merelakan persahabatan kita, Direnggut maut tanpa tanda sapa, Begitulah, reealita adanya. Penantian Akhir Ini adalah akhir, dari pengembaraan panjangmu, Ini adalah batas, dari segala perjuanganmu, Kau sampai pada titik terakhir, Menapakkan kaki di titik nadir. Pergilah, sahabat, Tugasmu hanya sampai disini, Tak perlu tangisi aku yang tinggal sendiri, Kelak kita akan bertemu lagi. Do’a Yang Tercurah Teruntuk kamu, wahai teman baikku, Terimalah do’a yang diiringi tangis haru, Sambutlah harapan dan asaku, Hanya padamu, yang mendahulu. Teman, do’a takkan terhenti tercurah, Dari kami, orang-orang yang menyayangimu, Kuhapuskan gelisah dan juga gundah, Untuk menempuh hari esok yang biru. Puisi Perpisahan Sahabat Singkat Puisi Tentang Sahabat Yang telah tiada kita berpisah dengan sahabat baik karena sebab-sebab seperti merantau, pergi tugas, menempuh pendidikan di daerah lain yang jauh, itu masih bisa dimaklumi, karena kesempatan untuk bertemu tetap ada. Beda halnya jika dipisahkan oleh maut, yang jelas-jelas tidak ada lagi kata pertemuan. Untuk itu, demi mengenang dan merefleksikan rasa rindu pada sahabat, dimak beberapa puisi singkat rindu sahabat di bawah ini Perpisahan Abadi Aku menyadari, Aku insan yang begitu lemah, Sungguh kenyataan ini membuatku gelisah, Kepergian sahabat baik seakan datangkan resah, Aku bagai perajurit yang kalah. Namun aku juga menyadari, Betapa fananya dunia ini, Ada kekekalan nyata di akhirat nanti, Semoga disana, kita kan bertemu lagi. Akhir Jalan Terimalah, teman, Bahwa inilah akhir perjalananmu, Akhir pengembaraan panjangmu, Akhir goresan cerita hidupmu. Tapi tenang, kenangan kita pasti abadi, Tersimpan rapi dalam memori, Aku tak sudi tuk mengkhianati, Karena kaulah sahabat sejati. Selamat tinggal, kulantunkan sekali lagi. Puisi Untuk Sahabat Yang telah tiada Keabadian Pergilah, bersama berlalunya mentari, Meski surya kan balik lagi, Namun kau tetap tertinggal disana, Dan aku menantimu di pagi hari, Lagi, dan lagi. Teman, ternyata kau tlah sampai, Sehingga air mata mengalir derai, Padahal banyak kenangan yang ingin kuurai, Bersamamu sembari menikmati pantai. Teman, kau tlah sampai, Pada yang namanya keabadian. Puisi Terima Kasih Sahabat Tak terungkap segala rasa, Setiap kata terkandung makna, Semua yang kita lalui bersama, Kan abadi sepanjang masa. Teman, Terima kasih kuucapkan, Tak habis ragamu dalam angan, Tak lekang tawamu dari bayang, Sungguh kau, abadi dalam kesan. Teman, terima kasih kulantunkan, Atas ribuan pelajaran berharga, Untuk menempuh kerasnya masa, Menjalani hidup dengan gairah. Sekali lagi, Kuucapkan terima kasih yang besar, Do’a dalam sujudku kan mengalir deras, Untukmu yang selalu berjiwa besar, Untukmu yang menciptakan momen berbekas. Selamat jalan, teman baikku. Puisi untuk Sahabat Kecil Hai kawan, Ditengah sendu dan luka hari ini, Atas kepergianmu menghadap ilahi, Kutuliskan sajak-sajak puisi, Untukmu yang begitu berarti. Kawan, kau adalah belahan jiwaku, Teman sejak kecilku, Dimana malam begitu membeku, Dan siang yang berdebu. Melalui hari-hari penuh lelah, Berteduh di bawah pohon melawan gerah, Tak pernah mengenal resah, Lalui hari tanpa pernah kalah. Kawan, kuingat kembali masa itu, Mandi hujan berbasah baju, Merasa kitalah yang paling tangguh, Dibarengi petir dan gemuruh. Berhenti sejenak, air mataku mengalir, Membahasi kertas yang getir, Namun kucoba untuk kuat, Untuk tempuh tanpamu dengan kuat. Sahabat, kini kau telah pergi, Yang tertinggal hanya memori, Kan selalu tersimpan di hati, Meski tak ada yang abadi. Sampai jumpa lagi, sahabat sejati. Jika ada sahabatmu yang menjadi Korban Bencana, Baca Puisi Tentang Bencana Alam ini, yang jadi rekomendasi buat kamu. Penutup Demikianlah, ulasan kali ini mengenai Puisi Tentang Sahabat Yang Meninggal paling sedih dan menyentuh hati, bisa juga dijadikan sebagai status atau postingan di Media Sosial kamu. Semoga kumpulan Puisi sedih untuk sahabat di atas, bisa merefleksikan dan mengekspresikan rasa rindu dan cinta kamu, untuk para sahabat yang sudah tiada. Terima kasih. Ref [Puisi Rindu Sahabat]
Daripagi saya, kok, belum mendengar pengumuman orang meninggal." Dulu sekali, ia beberapa kali diundang ke kegiatan sastra di sejumlah daerah, untuk menjadi pembicara, membaca puisi, atau sekadar hadir. Dari situlah ia kenal dengan banyak penyair dan seniman serta dapat membukukan puisi-puisinya dalam tiga atau empat kumpulan puisi yang
Puisi untuk guru yang meninggal dunia adalah kata puitis sedih mengenang seorang guru yang telah meninggal dunia yang ditulis dalam bentuk puisi puisi guru yang meninggal dunia yang berjudul selamat jalan guruku ini menggambarkan perasaan kesedihan, kehilangan, dan rasa terima kasih atas kontribusi dan pengajaran yang telah diberikan oleh guru yang telah meninggal dunia Islam, menghormati dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia adalah tindakan yang sangat karena itu, puisi untuk guru yang meninggal dunia merupakan kata ungkapan mengenang dan mendoakan seorang guru yang telah berjasa dalam kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat selengkapnya puisi buat guru yang telah pergi selamanya dijelaskan dalam bait puisi selamat jalan guruku dibawah ini SELAMAT JALAN GURUKU Oleh Ibu S Malam Nuzulul Qur'an menjadi saksi sebuah cerita Dihiasi kemilau cahaya rembulan dalam pekat benderang Bimbang ragu termenung tiada percaya Benarkah... Yaa Robb benarkah terus bergaung kesadaran pun kian menyamar Berita duka menyebar sang mujahid berpulang Berhamburan dari setiap penjuru berta'ziah dalam histeris do'a Berjuta ummat melangitkan do'a diiringi derai air mata Kelu lidah tuk berkata rasa seakan dikuliti begitu pedih Engkau manusia sejuta ummat pembawa kebenaran Pengobar petuah kebenaran Kini kembali keharibaan-Nya dengan tenang Selamat jalan guru Syurga ridho-Nya menantimu Betapa senyuman para syuhada yang mendahuluimu menyambut penuh hidmah Di sana guru kami tercinta menantimu. Demikianlah puisi orang yang telah meninggal dunia, baca juga puisi puisi lainnya dihalaman
Nahapakah puisi untuk anak yg meninggal bercerita seperti puisi rindu anak tercinta yang telah tiada atau puisi untuk malaikat kecilku di surga ataukah berkisah seperti puisi sedih untuk orang tua yang sudah meninggal dan puisi sedih untuk ibu yg sudah meninggal. Untuk lebih jelasnya kata mutiara ditinggal anak meninggal dalam bentuk kata kata
Puisi Buat Kakak yang Sudah Meninggal. Foto Unplash/Annie Spratt4 Puisi Buat Kakak yang Sudah MeninggalPusisi Buat Kakak yang Sudah Meninggal. Foto Unplash/Kevin GentSurga telah memanggil kamu hari ini,meninggalkan begitu banyak kata yang tersisa untuk sekarang sudah terlambat, karena waktumu telah tak terucapkan aku yakin setiap orang dan harapan mungkin juga ada,tapi yang abadi adalah kenangan ada di sana ketika kamu membutuhkan tempat tinggal,sama seperti kamu akan ada untukku siang atau kali kami tidak setuju,tetapi kami ada untuk satu sama lain pada saat saatnya aku pamit,sampai bertemu lagi di surga untuk adalah apa yang tersisa,dan pelajaran yang tidak akan aku telah tiba ketika waktu tidak ada lagi dan yang tersisa hanya sekali yang begitu sayang dan benar,kenangan tentang aku dan terkadang kami jatuh dan tersandung,semua bukit itu perlu saat ketika hatimu bersinar adalah kenangan terbesar yang aku miliki akan selalu mengingatmu, hatiku aku akan menjagamu, jadi aku akan baik-baik akan maju dengan kepala sulit, aku tidak bisa tahu bahwa apa pun yang terjadi,kamu akan selalu bersama hidup memisahkan kitaAku akan tahu itu hanya jiwamuUcapkan selamat tinggal pada tubuhmuTapi semangatmu akan selalu aku melihat burung berkicau di dahan terdekat,aku akan tahu bahwa kamu bernyanyi seekor kupu-kupu menyikat dengan lembut di dekatku, begitu hati-hati,aku akan tahu bahwa kamu meyakinkan aku bahwa kamu bebas dari rasa aroma lembut sekuntum bunga menarik perhatianku,aku akan tahu bahwa kamu mengingatkankuuntuk menghargai hal-hal sederhana dalam matahari bersinar melalui jendelaku membangunkanku,aku akan merasakan kehangatan aku mendengar derai hujan rintik-rintik di ambang jendelakuAku akan mendengar kata-kata bijakmuDan akan mengingat apa yang kamu ajarkan kepadaku dengan baik 'Bahwa tanpa hujan pohon tidak dapat tumbuhTanpa hujan bunga tidak dapat mekarTanpa tantangan hidup aku tidak dapat tumbuh aku melihat ke laut,aku akan memikirkan cintamu yang tak ada habisnya untuk aku memikirkan gunung, keagungan dan keindahannya,aku akan memikirkan keberanianmu untuk mana pun aku beradaRoh-Mu akan ada di sampingkuKarena aku tahu bahwa apa pun yang terjadiEngkau akan selalu bisa meneteskan air mata karena dia pergi,Atau kamu bisa tersenyum karena dia hidup,Kamu bisa memejamkan mata dan berdoa agar dia kembali,Atau kamu bisa membuka matamu dan melihat semua yang tersisa bisa kosong karena kamu tidak bisa melihatnyaAtau kamu bisa penuh dengan cinta yang kamu bagikan,Kamu bisa memunggungi hari esok dan hidup kemarin,Atau kamu bisa bahagia untuk hari esok karena dapat mengingatnya dan hanya dia yang pergiAtau kamu dapat menghargai ingatannya dan membiarkannya hidup,Kamu dapat menangis dan menutup pikiranmu menjadi kosong dan membelakangimu,Atau kamu dapat melakukan apa yang dia inginkan tersenyum, buka matamu , cinta dan lanjutkan.
Dariabu hurairah, rasulullah saw bersabda: Kumpulan puisi paling sedih untuk ibu yang telah tiada ( meninggal ). Kata bijak motivasi sedih buat orang tua yang sudah meninggal setiap yang hidup pasti akan. Apa Yang Dapat Saya Lakukan Untuk Menebus Rasa Penyesalan Saya Ini, Doa Apa Dan Amalan Apa Yang Dapat Saya Berikan Untuk Membantu Ayah Saya
Ilustrasi puisi tentang ayah yang sudah meninggal. Foto Getty Images/ibnjaafar Jakarta - Membaca puisi tentang ayah yang sudah meninggal bisa menjadi salah satu momen mengenang kembali sosoknya yang penuh cinta. Di bawah ini ada kumpulan puisi tentang ayah yang sudah merupakan pria hebat yang menjadi panutan, karena sikapnya yang tegas, hangat, pekerja keras dan penuh kasih sayang. Setiap anak tentu merasa sangat kehilangan dan sedih ketika sang ayah berpulang ke sisi sedikit dari mereka pasti ingin mengingat kembali semua kenangan indah yang dimiliki tentang ayah. Puisi tentang ayah yang sudah meninggal ini mungkin bisa mewakili kerinduanmu dan mengungkapkan betapa pentingnya dirinya. Berikut Ini Kumpulan Puisi tentang Ayah yang Sudah Meninggal1. Yang Tidak PergiKarya AnonimRaga dan jiwa mungkin pergiTapi cinta kita tidak pergiSayang kita tidak pernah pergiAda selalu di dalam hatiCinta kami untuk ayahCinta yang akan selalu bersemiSayang kami untuk ayahSayang yang tiada berhentiAyah tidak pernah pergiKarena cinta dan sayang iniAyah selalu ada bagi kamiDi dalam Puisi tentang Ayah yang Sudah MeninggalKarya Widya SEOAyah . .Tak terasa begitu cepat waktu berlaluKerinduanku akan masa kecil bersamamuKini hanya bisa ku kenang, tak kan lagi terulangMeskipun kini kau jauh disanaAku yakin kau akan bahagiaHanya do'a yang dapat kuberikan padamu kiniSemoga apa yang telah kau berikan padaku, dapat menjadi contohSemoga aku menjadi pribadi yang sepertimu, tegas, berwawasan, dan berjiwa kasihAku rindu padamu yah.!!Masih terasa goresan luka kepergianmuMasih membayang kenangan indah masalalumuKini semua benar - benar telah berlaluSedih ini bercampur piluTangis ini bercampur rinduSesungguhnya aku ...Masih butuh kasih sayangmuMasih ingin dipelukanmuNamun... apalah dayakuKini ku hanya bisa memandang nisanmuMengenang jasa dan kebaikanmuMenuruti semua nasihatmuAyahDo'a ku ini mengiringi perjalananmuSemoga Tuhan mengampuni dosa - dosamuSemoga Tuhan menerima amal ibadahmuDan semoga tempat yang layak ditujukan untukmuAku... slalu Selalu di HatiKarya AnonimKini kita tidak lagi berada di dunia yang samaKita terpisah ruang dan waktuKita tidak lagi bisa bertatap mukaDan aku hanya bisa menatapmu dari foto sajaTak kan pernah ada yang berubahSejauh apapun engkau pergi, ayahAyah adalah pengukir jiwa kamiAyah akan selalu ada di hati kamiEngkau adalah pahlawan untuk hidup kamiEngkau adalah cahaya untuk hidup kamiEngkau adalah pelita untuk hidup kamiEngkau akan selalu ada di hati kamiKami tidak akan terlalu larut larut bersedihDoa kami selalu untuk ayahDoa kami untuk kebahagiaan ayah di surgaDoa kami agar ayah tenang di Lelaki terhebatLelaki yang telah terbaring itu ayahkuDia adalah lelaki terhebat yang pernah kukenalDia adalah lelaki terbaik yang mengayomikuTak pernah mengeluh meski sakit kadang dirasaLelaki terhebat itu adalah ayahkuDia adalah sosok lelaki sederhanaDia adalah sosok yang cerdasDia adalah tumpuan dimana kaki kamiLelaki yang telah terbaring disanaIa adalah ayahku yang terhebatIa tidak akan membiarkanku terlukaIa akan selalu mendampingikuLelaki yang telah terbaring di sanaLelaki yang telah berisitirahat kekuatan darimu membuatku selalu bertahanSemoga cintamu mengilhami hidupkuNasehatmu takkan kulupaSegala petuah hidup yang kusimpanLelaki terhebat itu adalah ayahkuYang terbaik di dunia KerinduanKarya Niki Ayu AngginiAyah dimana engkau beradaDi sini aku merindukanmu menginginkan untuk berjumpaMerindukan akan belaianmuKasih sayangmu selalu ku rinduEngkau selalu hadir di mimpiMimpi yang begitu nyata bagikuMenginginkan engkau untuk kembaliAku selalu mengharapkan engkau hadirMenemani aku setiap hariMenemani masa pertumbuhanku iniAku tumbuh menjadi besarTanpa engkau di sisikuTanpa engkau yang menemani Puisi tentang Ayah yang Sudah MeninggalKarya Lee RisarAyah apa kabar?Tahukah ayah bahwa aku sekarang merindukanmu?Bahkan sangat kepergianmu ibu sering menangisTetapi kadang-kadang ia menyembunyikan air pun berusaha kuatAgar aku pun kuat tahu ibu melakukannya untuk aku, Dan saat-saat seperti itulah kami saling berpelukanSeolah saling menyembuhkan lukaDan mengobati rasa sakit yang perihnya menusuk-nusuk hati Seperti onak duri yang masih tertancap dalam dagingIbu kadang bertanya sudah makan?Tetapi sambil membendung air matanyaYang sesekali merembes dan bisa merasakanBetapa ibu sangat kehilanganmu ayah,Sama sepertikuAyah...Mengapa begitu cepat meninggalkan kami?7. Getar malam rindukuKarya Eko Putra NgudidaharjoIngin kugali gundukan ituDan mencabut papan nama setiap dukakuBiarlah nafasku memeluk tentangmuPuisi-puisi gelap menimangkuSajak berair mata merangkulkuDan merambatkan tiap ratap di sekitar gelapSeolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelahkuNyanyi cerita tentang dahaga merinduSeolah kau titipkan restumuLewat dingin malam menyuapMantra-mantra penghapus basah tatapkuTiap dendang lantun macapat mengiring senduSeperti suara hati yang tersampaikan padakuBahkan suara gitar berbeda saat angankuMenuju kenangmuGetar yang memancar melahirkan syairBak pujangga berlaguIni untukmu,Itu buatmu,Dan do'a sebagai baktikuMiss you Titip Rindu buat AyahKarya Srifatmawaty TimumuKu tak dapat menghantarkan mendung turut berdukaSemua riuh rendah mengingat amal kebaikanmuAyah,Di bawah nisan dan kamboja iniAku tertundukKujatuhkan air mata untukmuAyah,Kau yang mengajarkan aku tentang arti kehidupanKau yang mengajarkan aku menghargai sesamaKini ayah pergi, Pergi untuk selamanyaTuhan,Jika boleh aku bertemu ayahKu ingin memeluknya dengan penuh rasa kasih sayangTuhan,Kutahu semua itu takkan pernah terjadiTapi, aku hanya dapat berkata kepada-Mu9. KehilanganKarya Desi MaylaniAyah,Kehilanganmu seperti aku kehilangan duniaSeperti aku kehilangan seluruh dayaSeperti aku kehilangan separuh jiwaAyah,Dari keringatmu aku hidupDari tanganmu aku makan dan minumDari nasehatmu aku menjadi manusiaAyah,Kepergianmu memukul hatikuKepergianmu mencabik jiwakuKepergianmu meruntuhkankuAyah,Semoga engkau berbahagia di sanaSemoga engkau tenang di surga-NyaSemoga amalanmu diterima Perginya DirimuKarya Muzdalifah AgustinaTak ada kata yang pantas terucapkanHanya derai bening yang selalu bercucuranMembayangkan segala kenanganTeringat akan semua kebersamaanWalau ucapmu terkadang pahitSentakmu buatku sakitNamun kan ku coba tuk bangkitTak peduli itu mudah ataupun sulitKeluh kesah selalu kau sembunyikanKau simpan dalam sebuah senyumanApapun yang kau rahasiakanAku selalu bisa merasakanItu dahulu,Saat kau masih bersamakuBanyak hal yang buatku maluMalu karna telah menyia-nyiakanmuKini hanya sesal yang tersisa di jiwaIngin sekali aku mengulang semuaJika Tuhan mengizinkannyaAku takan lagi buatmu kecewaAndai Tuhan beritahu akuBahwa Ia akan mengambil ayah lebih duluMungkin aku takan lakukan ituKan ku buat dia bahagia karna beberapa puisi tentang ayah yang sudah meninggal. Semoga bisa mengingatkan kembali akan sosoknya yang penuh kekaguman. Simak Video "Puisi untuk Putin, Artis Annalynne McCord Jadi Sorotan Netizen" [GambasVideo 20detik] eny/eny Dulu sebelum Ibu saya meninggal, bulan September 2016, saya pingin mendatangkan native speaker Jerman ke Sekolah, tapi saya tunda. Seperti pembuktian buat emak, di waktu yang tepat, akhirnya terlaksana bulan Maret 2017. Sebelumnya kalau ada hal-hal yang luar biasa bagi saya, seharian saya bisa ngecuprus di Hadapan mak. Puisi untuk Adik yang Sudah Meninggal, Foto/Unsplash/Uwe ConradPuisi Untuk Adik yang Sudah Meninggal Puisi Untuk Adik yang Sudah Meninggal, Foto/Unsplash/Adarsh KummurAdikku sayang,Betapa aku sangatlah malang,Rasa pilu kembali menerjang,Kalau melihat kau tercinta,Kaulah pewaris sifat mama,Namun kini kau telah tiada,Pergi untuk mengapa begitu cepat,Kau pergi tanpa isyarat,Goreskan hati jadi tersayat,Kau bergegas menuju Tuhanku,Jagalah adikku,Adik perempuanku,Yang kini berada di kami ketabahan,Keluarga yang ia tinggalkan,Biarkan kami mengikhlaskan,Untuk menerima pilu dan engkau pergi,Ada rasa iri dalam hati,Melihat orang-orang berbagi kasih,Dengan adiknya aku di sini,Hanya bisa terus meratapi,Berkawan pilu dan sedih hati,Jelas, membuatku semakin cepat kau pergi,Seakan aku tak menyadari,Rasa rindu di dalam hati,Kian membara, hari demi tercinta,Ada rindu dalam dada,Semakin lama semakin menggelora,Pada siapa kuadukan pasrah dan sabar,Meski hati kian gentar,Semoga Tuhan mendengar,Semua keluh dan adalah apa yang aku tinggalkan,dan pelajaran yang tidak akan aku telah tiba ketika waktu tidak ada lagidan yang tersisa hanyalah yang begitu sayang dan nyata,kenangan tentang aku dan kamu wahai terkadang kita jatuh dan tersandung,semua bukit itu perlu saat ketika hatimu bersinaradalah kenangan terbesar yang kumiliki akan selalu mengingatmu, hatiku aku akan menjagamu, jadi aku akan baik-baik akan maju dengan kepala sulit, aku tidak bisa di hatiku kamu akan,bergerak maju, kamu kau pergi,Kenangan indah berbaris di sini,Banyak yang ingin ku ulangi,Namun tak mampu aku begitu rindu,Saat-saat dahulu,Ketika ayah dan ibu,Memberi kita mainan masih ingat,Kala hujan begitu lebat,Ibu beri kita selimut hangat,Dan segelas susu kau pada semua itu?Apakah kau lupa saat kau berlalu?Itulah ingatan penawar masih sangat labil,Namun Allah telah memanggil,Pergi untuk meninggalkan kami,Dan tak akan pernah aku telah bermimpi,Bersamamu jalani hati-hati,Menjadi seorang pria sejati,Nanti, di kemudian takbir berkata lain,Kepergianmu hancurkan batin,Sampai disinilah masamu,Allah lebih sayang tercinta,Tenanglah kau di alam sana,Nikmatilah nikmat surga,Yang Allah berikan pada tersayang,Biar air mataku berlinang,Mendapati jiwa yang malang,Kau kan tetap aku kenang. A5TP.
  • 0co2prkl4e.pages.dev/201
  • 0co2prkl4e.pages.dev/3
  • 0co2prkl4e.pages.dev/565
  • 0co2prkl4e.pages.dev/230
  • 0co2prkl4e.pages.dev/203
  • 0co2prkl4e.pages.dev/179
  • 0co2prkl4e.pages.dev/176
  • 0co2prkl4e.pages.dev/92
  • puisi buat orang meninggal