Harga Tiket Masuk dan Peta Lokasi Goa Kreo Semarang •Harga Tiket Masuk dan Peta Lokasi Ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda √Rute Yang Dilalui Dan Jadwal Pemberangkatan Kapal Umsini; √Sejarah dan Keunikan Masjid Raya Medan; √Sejarah dan Misteri Istana Cipanas;
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID WbSmL6zAIvczDYazXsWHezVh4FcPKQQL22G6S1GibdjnBrimBsZkmQ==
Bagiwarga pendatang, masjid ini sering menjadi salah satu spot destinasi wisata yang dikunjungi ketika musim liburan tiba karena keunikan arsitekturnya yang menyerupai kelenteng. Ketiga, Masjid Kapal Semarang. Berlokasi di Kyai Padak, Ngaliyan, masjid yang memiliki nama asli Masjid Safinatun Najah ini memiliki bentuk menyerupai sebuah kapal.
- Semarang mempunyai sejumlah masjid bersejarah yang dapat menjadi tujuan wisata religi. Selain itu, masjid-masjid tersebut juga memiliki arsitektur bangunan yang unik, sehingga banyak dikunjungi wisatawan. Kota Atlas merupakan salah satu destinasi religi di Jawa Tengah. Tak hanya Islam, Semarang mempunyai bangunan bersejarah umat Tionghoa, Kristen, dan Hindu. Baca juga 16 Masjid Unik di Dunia, Ada Masjid Kristal dan Mengapung 7 Masjid Unik di Yogyakarta, Ada yang Usianya 249 Tahun Masjid unik di Semarang Berikut tujuh masjid unik di Semarang seperti dirangkum oleh 1. Masjid Besar Kauman Shutterstock/Yuniar WG Masjid Besar Kauman Semarang Awalnya, masjid ini bernama Masjid Agung Semarang namun sekarang lebih dikenal dengan nama Masjid Besar Kauman. Lokasinya berada di Kampung Kauman, kawasan Pasar Johar, Kota Semarang. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Semarang yang dibangun pada awal abad ke-16. Oleh sebab itu, Masjid Besar Kauman masuk dalam Cagar Budaya Bangunan yang ditetapkan pada 1992. Baca juga 15 Wisata Semarang yang Wajib Dikunjungi Mengutip situs Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, pengaruh Walisongo pada masa perkembangan Islam di tanah Jawa memengaruh arsitektur Masjid Besar Kauman. Hal ini tampak dari atap masjid yang berbentuk tajuk tumpang tiga yang merupakan representasi dari filosofi iman, Islam, dan ihsan. Selain itu, atap tersebut menyiratkan bangunan gaya Majapahit. Bagian tajuk paling bawah menaungi ruangan ibadah. Selanjutnya, tajuk kedua lebih kecil, sedangkan tajuk tertinggi berbentuk limasan. Semua tajuk ditopang dengan balok-balok kayu berstruktur modern. Masjid Besar Kauman ditopang 36 soko pilar yang kokoh. Sementara pintunya berbentuk rangkaian daun yang melambangkan arsitektur Persia dan Arab. Baca juga 10 Mal Terkenal di Jawa Tengah, Semarang Paling Banyak 2. Masjid Agung Jawa Tengah / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Gerbang coloseum di Masjid Agung Jawa Tengah diadopsi dari gaya arsitektur eropa. Masjid Agung Jawa Tengah mempunyai ciri khas yakni enam payung raksasa, seperti dikutip dari 13/05/2019. Kehadiran enam payung raksasa serta gerbang masjid membuat bangunan Masjid Agung Jawa Tengah tampak megah. Pada waktu tertentu, enam payung raksasa itu terbuka sehingga membentuk kanopi besar. Arsitektur masjid ini mengadopsi gaya masjid di Timur Tengah, yaitu kombinasi gaya Arab, Eropa, dan Jawa. Namun arsiteknya sendiri merupakan orang Indonesia. Masjid ini berlokasi di Sambirejo, Gayamsari, Semarang. Baca juga 10 Masjid Unik di Jakarta, Ada yang Mirip Taj Mahal dan Kelenteng 3. Masjid As Safinatun Najah dok. Masjid As Safinatun Najah, Semarang atau Masjid Kapal Masjid As Safinatun Najah, Semarang ini lebih dikenal dengan nama Masjid Kapal Bahtera Nuh. Sesuai namanya, arsitektur masjid ini menyerupai bentuk kapal. Mengutip 29/01/2018, lokasi Masjid Kapal berada di Jalan Kyai Padak, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Bangunan masjid berwana kuning kecoklatan. Di bawahnya, terdapat bangunan menyerupai galangan kapal berwarna coklat seperti kayu. Arsitektur masjid ini terinspirasi dari kisah bahtera kapal Nabi Nuh AS. Baca juga 25 Tempat Wisata di Semarang, Mulai dari Alam Sampai Sejarah Tak hanya tempat ibadah, Masjid Kapal ini menjadi salah satu destinasi liburan wisatawan dari berbagai kota di sekitar Semarang. Masjid Kapal memiliki empat lantai dengan fungsi yang berbeda-beda. Lantai pertama digunakan sebagai ruang pertemuan. Lantai kedua dan ketiga sebagai tempat beribadah. Sementara, lantai keempat sekaligus atap merupakan area terbuka yang bisa menjadi spot melihat pemandangan sekitar bagi pengunjung. 4. Masjid Kapal Pesiar Sesuai namanya, bangunan masjid ini menyerupai kapal pesiar. Mengutip dari Tribun Jateng, 13/9/2019, masjid ini bernama Masjid Haji Soenarto, namun lebih dikenal sebagai masjid kapal pesiar karena bentuknya. Masjid kapal pesiar tersebut berdiri di atas bukit kampus Politeknik Bumi Akpelni, sebuah sekolah pelayaran. Tak heran, jika bangunan masjid menyerupai kapal pesiar. Dari bangunan masjid setinggi 21 meter itu, pengunjung bisa menikmati panorama Kota Semarang. Dibangun dalam rentang waktu 13 bulan, masjid tersebut terdiri dari empat lantai. Baca juga Jalan-jalan dari Jakarta ke Semarang, Siapkan Uang Tol Segini Lantai pertama hingga ketiga digunakan untuk tempat ibadah. Sementara, lantai keempat adalah anjungan kapal dengan detail menyerupai kapal asli. Terdapat roda kemudi, ruang navigasi, jendela, peralatan kapal, dan lainnya dapat digunakan untuk edukasi para siswa Politeknik Bumi Akpelni. 5. Masjid Kontainer Keunikan masjid ini adalah dibangun menggunakan kontainer bekas yang disulap menjadi tempat ibadah, seperti dikutip dari Tribunnews 23/1/2021. Masjid ini bernama Masjid Ahmad Bin Adenan. Bagian dalam masjid bisa menampung sekitar empat puluh jamaah. Meskipun terbuat dari kontainer bekas, jemaah tidak perlu khawatir karena ruangan masjid ini bersih dan menyediakan pendingin ruangan. Lokasi masjid kontainer ini berada di Jalan MH Thamrin, Kota Semarang. Baca juga 6 Fakta Masjid Istiqlal Jakarta, Masjid Terbesar di Asia Tenggara 6. Masjid Taqwa Sekayu Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Jawa Tengah, seperti dikutip dari Tribun Jateng 15/4/2021. Bahkan, usianya tujuh tahun lebih tua dibandingkan Masjid Agung Demak. Masjid Taqwa Sekayu dibangun pada 1413, kemudian disusul pembangunan Masjid Agung Demak pada 1420. Baca juga 10 Masjid Terindah di Dunia yang Wajib Dikunjungi Nama Sekayu diambil dari lokasi berdirinya masjid yakni Sekayu yang dulunya merupakan tempat penampungan kayu untuk pembangunan masjid tersebut. Menurut cerita pengelola masjid, Pangeran Diponegoro pernah singgah di Masjid Taqwa Sekayu untuk menunaikan solat. Bangunan masjid sudah mengalami beberapa kali renovasi namun tetap mempertahankan bangunan aslinya. 7. Masjid Layur Shutterstock/Wachid Choirul Amin Masjid Layur atau Masjid Menara Semarang Masjid Layur, atau biasa disebut Masjid Menara, merupakan salah satu bangunan masjid tua di Kota Semarang. Bahkan, masjid yang didirikan sekitar 1802 ini masuk dalam Cagar Budaya Bangunan. Mengutip situs Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, masjid ini dibangun oleh para pedagang Arab yang datang ke tanah Semarang. Baca juga 7 Masjid Unik di Yogyakarta, Ada yang Usianya 249 Tahun Awalnya, bangunan masjid terdiri dari dua lantai. Namun, karena banjir rob, lantai satu masjid tidak lagi berfungsi sebagai tempat ibadah. Keunikan masjid ini adalah dikelilingi tembok tinggi dan keberadaan menara masjid khas Timur Tengah di halaman depan. Bangunan utama masjid bergaya khas Jawa, dengan atap susun tiga dengan bentuk limasan. Arsitekturnya merupakan percampuran dari tiga budaya yaitu Jawa, Melayu dan Arab. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
MasjidKapal Semarang Masjid Kapal Semarang. Destinasi wisata di Semarang berikutnya adalah Masjid Kapal Bahtera Nabi Nuh. Masjid ini sebenarnya bernama Safinatun Najah. Seperti yang telah disinggung sebelumnya untuk harga tiket masuk ngrembel asri semarang ini adalah gratis alias cuma-cuma, tetapi untuk masuk ke area playground dan kolam
Semarang menjadi kota yang banyak berdiri pondok pesantren sehingga mendapat julukan sebagai kota santri. Kota Semarang juga memiliki banyak destinasi wisata religi yang unik, salah satunya Masjid As Safinatun yang bentuknya menyerupai kapal Nabi Tiket Gratis, Jam Operasional WIB, Alamat Jl. Kyai Padak, Podorejo, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah.; Map Cek LokasiKota Semarang memang terkenal sebagai kota santri dengan berdirinya puluhan pondok pesantren yang berada di wilayahnya. Tentunya juga tidak heran jika terdapat sebuah lokasi untuk wisata religi yang banyak mendapat kunjungan dari sekitar ataupun luar satunya yaitu masjid As Safinatun Najah atau yang lebih dikenal dengan sebutan masjid kapal Semarang karena bentuknya yang terinspirasi dari kapal Nabi Nuh Tempat ini sempat sangat viral di media sosial karena bentuk arsitekturnya yang unik dan ruang dan fasilitas dibangun untuk memenuhi kebutuhan pengunjung termasuk untuk beribadah sebagai fungsi utama. Jika Anda penasaran seperti apa gambaran lengkapnya, intip beberapa ulasan terkait di bawah ini.➥ Cek Tiket Kelenteng Agung Sam Poo KongSejarah Berdirinya Masjid As Safinatun NajahDaya Tarik & Keunikan Masjid Kapal Semarang1. Gedung Serbaguna2. Perpustakaan3. Rooftop4. Pemandangan Alam5. Taman Aneka Satwa6. KolamAlamat dan Rute Menuju LokasiFasilitas yang Tersedia di Masjid Kapal SemarangSejarah Berdirinya Masjid As Safinatun NajahPhoto by Andi Sportax on FacebookSebagai sebuah bangunan masjid yang didirikan untuk tujuan tempat ibadah, ternyata keunikan desainnya membuat orang juga ingin mengeksplorasi setiap detail yang ada. Dibangun pada sekitaran tahun 2015, di atas sebuah tanah dengan luas 7,5 hektare dengan ukuran bangunannya 2 hektare. Dana untuk pembangunan mencapai hingga 5 miliar mulanya pembangunan ini dilakukan atas sebuah wasiat dari salah satu keluarga dari Uni Emirat Arab. Sesuai amanah yang diberikan, desain arsitekturnya memang harus dibuat seperti bahtera kapal Nabi Nuh Pemimpin yayasan yang ada di Indonesia kemudian mengabulkan keinginan tersebut dan merealisasikannya secara nyata di tanah yang berlokasi pada wilayah Semarang berbagai penyesuaian, penganggaran, dengan segala hal yang dibutuhkan tentu tidak mudah untuk mewujudkan deskripsi keinginan sang pewasiat. Namun usaha terus dilakukan, dengan terus mencari referensi desain yang kiranya mendekati dengan apa yang setelah di amanahkan prosesnya, desain kapal Nabi Nuh kemudian menemukan sebuah inspirasi yang sesuai dengan keinginan keluarga dari Uni Emirat Arab tersebut. Sebuah masjid kota Islambad Turki yang sesuai dengan deskripsi dimaksudkan kemudian diolah dan disesuaikan dengan keadaan tanah dan juga komplek untuk pembangunannya. Sehingga terbentuknya sebuah kreasi desain masjid kapal Semarang tentu pembangunan ini bukan tanpa filosofi atau hanya mengedepankan estetis saja. Tujuan dibentuk dan didesain sedemikian rupa agar umat Islam dapat terus mengingat kisah Nabi Nuh dengan segala suri tauladannya, sehingga bisa mengambil hikmahnya dan menerapkan pada kehidupan dan keunikan yang ditawarkannya tidak luput dari pemilihan lokasi yang kebetulan mendapatkan satu komplek wilayah dengan harga murah dan suasana yang yang mendukung. Dengan bantuan sekitar 40 pekerja akhirnya bangunan masjid ini berdiri kokoh dan apik di atas tanah persawahan yang asri. Hingga pada akhirnya banyak orang berkunjung untuk beribadah atau melihat kemegahannya.➥ One Day Tour Semarang Lawang Sewu, Sam Poo Kong, Kota Lama, CimoryDaya Tarik & Keunikan Masjid Kapal SemarangPhoto by Piknik Yuk on Facebook1. Gedung SerbagunaBangunan pada Masjid As Safinatun Najah dibuat ke dalam tiga bagian atau tingkat. Pada lantai dasarnya difungsikan sebagai tempat untuk penyelenggaraan kegiatan warga. Bisa dikatakan difungsikan untuk gedung serbaguna. Sehingga bagi warga sekitar yang akan melaksanakan kegiatan seperti pernikahan dan hajatan bisa menyewanya untuk dijadikan lokasi banyak dari Anda yang mungkin bingung, kenapa masjid cantik ini dijadikan sebagai tempat untuk hajatan, apakah tidak mengganggu kegiatan ibadahnya? tentu saja tidak. Desain yang dibuat sedemikian rupa memungkinkan untuk mengfungsikannya pada hal-hal seperti itu, tanpa mengganggu kegiatan ibadah yang sedang berlangsung. Karena juga terdapat aturan dan pembatasan kegiatan yang akan PerpustakaanDaya tarik selanjutnya yang dimiliki oleh masjid Kapal Semarang adalah keberadaan Perpustakaan di dalamnya. Sebenarnya jika mengacu pada falsafah pemanfaatan masjid pada masa Rasululloh, hal ini adalah wajar karena memang dulu dijadikan sebagai tempat untuk belajar dan mengajar. Di sini tempatnya berada di lantai 3 bersandingan dengan rofftop. Terdapat banyak sekali koleksi yang dimiliki, sehingga Anda bisa membacanya sembari melakukan kunjungan dan beristirahat sebentar sebelum melanjutkan aktivitas setelah beribadah. Pengelolaannya juga bagus dan rapi. Sehingga banyak sekali Mahasiswa dari perguruan tinggi terdekat yang ikut memanfaatkannya sebagai tempat mencari bahan referensi mata kuliah yang RooftopSeperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa bangunan ini terdiri atas tiga bagian, yaitu lantai dasar, lantai utama, dan juga lantai atas. Dimana di sana terdapat sebuah tempat yang difungsikan sebagai lokasi penempatan kubah masjid, perpustakaan, dan juga balai untuk bersantai. Tentunya keberadaan tempat ini menjadi salah satu daya tarik untuk memikat pengunjung yang sedang melakukan titik tersebut, Anda bisa menyaksikan pandangan kebun, sawah, pohon-pohon dan indahnya komplek masjid dengan lanskap lebih luas. Tentu ini adalah sebuah pengalaman menarik untuk dinikmati. Bayangkan saja bisa bersantai, sembari membaca buku yang ada di perpustakaan dengan semilir angin yang sejuk ditambah pemandangan hijau dari pepohonan yang ada, tentu sangat menyegarkan di Pemandangan AlamTahukah Anda, apa yang membuatnya begitu mirip dengan replika sebuah kapal? yaitu selain bentuknya yang serupa juga karena di sekitarnya terdapat perairan sawah. Keadaan tersebut yang kemudian memberikan sentuhan nyata seolah benar-benar di atas perairan seperti kapal yang sedang memang berada di perkebunan dan perkampungan sehingga tidak heran jika masih sangat asri dan nnyaman untuk di singgahi. Jauh dari bising kendaraan kota dan juga lalu lintas padatnya. Cocok untuk merefresh otak dan juga menambah kualitas ibadah. pemandangan alam inilah yang bisa menjadi nilai tambah untuk menarik kunjungan dari Taman Aneka SatwaSelain difungsikan untuk menjadi tempat beribadah , belajar, dan melakukan kegiatan lainnya, ternyata di area Masjid As Safinatun Najah juga digunakan untuk menampung satwa di sekitarnya. Saat Anda berkunjung akan melihat banyak jenis satwa berkeliaran di area komplek masjid. Sehingga hal ini menjadi satu keunikan tersendiri yang tentunya tidak banyak ditemukan di bangunan serupa dimanapun.➥ Promo Hotel di SemarangKambing dan segala jenis satwa akan terlihat berkeliaran bebas memakan rumput dan melakukan aktivitasnya tanpa khawatir diburu atau diusir. Tentunya, lokasinya tidak di bagian masjidnya, namun di bagian taman yang memang sengaja diperuntukkan untuk kegunaan ini. Karena bagaimanapun kebersihan sekitar tempat utama selalu dijaga agar memberikan kenyamanan orang yang KolamSetelah mencapai seperempat pembangunan pada sekitar tahun 2015, pengelola juga mengupayakan sebuah kolam untuk dijadikan sebagai spot tambahan. Tentunya ini bukan bangunan kolam untuk berenang, tapi sejenis air mancur dan tempat ikan hias. Namun, keberadaannya cukup memberikan sentuhan yang lebih natural dan juga spot ini banyak hal yang bisa dilakukan, duduk santai atau melihat ke dalam air yang terlihat begitu sejuk. Tentu banyak saat ini masjid yang sudah dilengkapi oleh bagian ini. Namun, keindahan dan perpaduan arsitektur dengan alam sekitarnya memberikan nilai tambah saat ditempatkan kolam pada salah satu dan Rute Menuju LokasiPhoto by Ayu Puspita Sari on Google MapsSeperti yang diketahui bersama bahawa masjid kapal ini berlokasi di salah satu wilayah yang berada di area administratif Semarang. Secara lebih lengkapnya alamatnya yaitu berada di Podorejo, Kecamatan Ngaliyan. Jarak destinasi wisata religi ini dengan pusat kotanya yaitu sekitar 17 km. Akses jalannya cukup bagus, karena memang terletak di area cukup dalam di sebuah Anda berasal dari luar kota, maka langkah awal dari perjalanan wisata ini harus dimulai dulu dengan menuju pusat Kota Semarang, Jawa Tengah. Setelah sampai, kemudian lanjutkan menuju daerah Ngaliyan. Jangan khawatir tersesat, ikuti saja petunjuk jalan yang ada di setiap bahu jalan. Setelah berada di wilayah tersebut, dan masih kebingungan bisa kemudian mengambil alternatif bertanya kepada jika merasa memiliki keterbatasan bahasa untuk bertanya, bisa menggunakan rute yang ada di google map atau sejenisnya. Saat Anda berada di sekitar wilayah pasar Ngaliyan, berarti sisa waktu tempuh yang harus dilalui hanya sekitar 20 menit saja. Lanjutkan perjalanan hingga menemukan sebuah Gapura dari kayu Jati yang bertuliskan nama masjid kapal tersebut yaitu Safinatun ini adalah wilayah ibadah, ternyata Anda juga harus membayar tiket masuk untuk menikmati dan menggunakannya. Hal ini ditujukan sebagai biaya perawatan fasilitas yang ada agar tetap terjaga dan nyaman digunakan. Sekitar Rp 3000,- yang harus dibayarkan, namun ini juga termasuk biaya parkir sehingga tidak memberatkan karena Anda juga bisa dengan leluasa menikmati setiap sudut yang Tersedia di Masjid Kapal SemarangPhoto by Nanang Alfian Edly on InstagramTerkait fasilitasnya tentu sudah tidak diragukan lagi, sebagai bangunan ibadah dan juga destinasi wisata religi tentu terbilang cukup mapan secara fisik dan kelengkapannya. Terlebih di sana juga tersedia banyak sekali ruangan tambahan yang sengaja dibuat untuk memberikan tempat berkegiatan dan juga bersantai. Sarana prasarananya benar-benar terjaga dan lengkap, seperti toilet, lahan parkir, dan juga taman yang beberapa hal yang bisa Anda temukan saat berada di wilayah Masjid kapal Semarang. Tentunya kunjungan akan menjadi lebih bermakna jika dibarengi dengan kebutuhan ibadah dan juga mencari buku referensi yang ada di perpustakaannya.
LANGIT7ID, Semarang - Masjid kapal yang berada di Jalan Kyai Padak Kota Semarang masih ditutup sementara waktu. Bangunan ini juga bukan rumah ibadah, sehingga tidak ada aktivitas jamaah shalat lima waktu di sana. Sebelumnya objek wisata baru tersebut memang banyak dikunjungi wisatawan sejak empat lima tahun terakhir ini.
› Nusantara›Sembahyang dan Pelesiran di... Masjid Safinatun Najah atau kerap disebut Masjid Kapal di Kelurahan Podorejo, Ngaliyan, Kota Semarang, jadi jujugan warga sembahyang, termasuk saat Ramadhan. Arsitektur kapal diilhami bahtera penyelamat Nabi Nuh. KOMPAS/KRISTI D UTAMISuasana di sekitar Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid yang berarsitektur unik itu didirikan karena pemiliknya terinspirasi dari kapal penyelamat milik Nabi Nuh. Sejak dibangun pada 2015, masjid itu ramai didatangi pengunjung dari sejumlah daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Ramadhan, umat Islam berbondong-bondong mendatangi masjid. Mereka memanjatkan doa agar diberi kekuatan dan kesehatan menjalankan puasa. Di Kota Semarang, Jawa Tengah, ada masjid serupa kapal yang bisa jadi pilihan tempat yang berembus sepoi di antara jendela-jendela bulat menyapu wajah Agus 47 yang sedang berbaring di selasar Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Warga Desa Donorejo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, itu baru saja menunaikan shalat Dzuhur di rumah ibadah yang terkenal dengan sebutan Masjid Kapal tersebut. Di sekitar Agus, puluhan orang juga membaringkan badan di ubin masjid yang adem. Sebagian orang duduk-duduk bersandar di dinding masjid sambil mengobrol atau sekadar melihat-lihat layar itu, Agus berniat melepas penat sebelum menempuh perjalanan sekitar 50 kilometer untuk kembali ke rumahnya. Sabtu pagi, Agus berangkat menggunakan sepeda motor ke Podorejo bersama istri dan anak ketiganya. Mereka datang ke masjid berarsitektur menyerupai kapal itu untuk sembahyang, memohon kesehatan, dan kelancaran dalam menjalani ibadah D UTAMIPengunjung shalat di Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari banyak daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Selain untuk berwisata, pengunjung mendatangi masjid itu untuk sembahyang di masjid-masjid di luar kota sebelum menjalani ibadah puasa sudah seperti agenda wajib bagi keluarga Agus. Tahun lalu, misalnya, keluarga itu mendatangi Masjid Nahdlatul Bahri di Kabupaten Jepara. Arsitektur masjid itu juga disebutnya unik, mirip dengan Masjid Al-Aqsha Menara Kudus.”Berdoa memang bisa di mana saja, tetapi rasanya semakin senang kalau bisa beribadah di masjid yang bangunannya indah. Kebetulan, kebiasaan ini menular ke anak bungsu saya, jadi sekarang ini malah dia yang selalu mengajak jalan-jalan lihat masjid-masjid indah sebelum puasa,” kata Agus saat ditemui, melihat Masjid Safinatun Najah yang dibangun pada 2015 itu, Agus merasa terkesan. Masjid berbentuk kapal yang didirikan di lahan seluas meter persegi itu memiliki panjang 50 meter, lebar 17 meter, dan tinggi 14 juga Menyambut Ramadhan di Mushala Tertua Kota TegalKOMPAS/KRISTI D UTAMIPengunjung melintas di dekat jendela yang berada di lantai tiga Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah lain, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Normalnya, masjid tersebut dikunjungi hingga orang dalam sehari. Selama pandemi, jumlah pengunjung turun menjadi 150-250 orang per bonus berfotoMasjid yang berdiri di tengah-tengah sawah dan hutan jati itu memiliki empat lantai. Lantai pertama biasanya digunakan untuk beristirahat atau tempat pertemuan, sedangkan lantai dua digunakan untuk shalat maupun pengajian. Lantai tiga masjid yang dicat warna coklat, krem, dan kuning itu digunakan untuk tempat belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab. Adapun lantai empat digunakan untuk tempat foto atau melihat Podorejo dari cuaca cerah, pengunjung di lantai empat akan disambut pemandangan hamparan sawah dan hutan jati menghijau dengan atap langit biru. Tak heran jika lantai itu dipenuhi pengunjung yang akan memang bisa di mana saja, tetapi rasanya semakin senang kalau bisa beribadah di masjid yang bangunannya indah. Kebetulan, kebiasaan ini menular ke anak bungsu saya, jadi sekarang ini malah dia yang selalu mengajak jalan-jalan lihat masjid-masjid indah sebelum puasa. AgusAsih 40, warga Kecamatan Mijen, Kota Semarang, adalah salah satu pengunjung yang mengantre untuk berfoto. Ia sudah memegang referensi foto dari ketinggian dengan latar belakang sawah yang ia dapatkan dari sebuah unggahan di Instagram.”Rencananya mau foto seperti ini. Dari lama sudah pengin ke sini, tapi belum ada waktu. Karena hari ini libur kerja, jadi berangkat,” ujar Asih sambil menunjukkan sebuah foto di layar D UTAMIPengunjung berfoto di lantai empat Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Pengunjung masjid itu berasal dari daerah-daerah lain, mulai dari Aceh hingga Kalimantan siang tersebut, Asih datang bersama lima temannya. Kedatangannya itu adalah yang kedua. Sekitar tujuh tahun lalu, Asih pertama kali berkunjung ke Masjid Kapal tersebut. Kala itu, bangunan masjid belum jadi, tetapi pengunjung sudah ramai.”Dulu hanya bisa foto-foto di depan masjid, belum boleh masuk karena belum selesai dibangun. Kanan dan kiri bangunan masih ada sisa-sisa materialnya. Kalau sekarang sudah bagus, rapi dan megah,” berwisata, Asih mengaku ingin menjajal makanan khas Podorejo, yakni tape ketan. Menurut cerita seorang temannya, tape ketan di desa tersebut D UTAMIDeretan pedagang terlihat dari lantai empat Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Pengunjung masjid itu berasal dari banyak daerah, mulai dari Aceh hingga Kaimantan datang bersama keluarga atau rombongan kecil, ada juga pengunjung yang datang bersama rombongan besar. Sigit 35, warga Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, misalnya, datang bersama sekitar 50 orang lainnya.”Saya datang bersama para tetangga satu rukun warga RW. Ke sini naik dua bus ukuran tanggung,” ucap dan tetangganya sengaja datang beramai-ramai dalam rangka menyambut Ramadhan. Dua Ramadhan terakhir, Sigit dan para tetangganya tidak bisa berwisata karena pandemi Covid-19 mengganas. ”Sekarang, kasus Covid-19 mulai turun dan semuanya sudah divaksin, jadi aman,” D UTAMIPengunjung berfoto bersama di lantai satu Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari banyak daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Selain untuk berwisata, pengunjung mendatangi masjid itu untuk gencarnya vaksinasi dan penurunan kasus Covid-19, jumlah kunjungan ke Masjid Kapal meningkat. Sutar 67, takmir Masjid Kapal menuturkan, rata-rata kunjungan dua pekan terakhir mencapai 500 orang per hari. Jumlah itu meningkat dari kunjungan harian selama pandemi berkisar 150-200 orang per pertama kali dibuka pada 2015 hingga sebelum pandemi, rata-rata kunjungan di Masjid Kapal disebut Sutar mencapai orang per hari. Selama pandemi, Masjid Kapal dua kali menutup untuk kunjungan. Penutupan pertama dilakukan pada masa awal pandemi selama tujuh bulan. Adapun penutupan kedua dilakukan selama dua bulan pada awal 2022 saat Covid-19 varian Omicron ini, pengunjung yang masuk ke Masjid Kapal dikenai tarif tiket masuk Rp per orang. Sebagian uang itu disetorkan ke Dinas Pariwisata Kota Semarang dan sebagian lagi untuk membiayai operasional masjid, termasuk membayar gaji karyawan yang mengurus kunjungan D UTAMIWisatawan mengambil mukena sebelum shalat di Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Tiket masuk untuk satu pengunjung Rp kunjungan ditutup, pihak yayasan merumahkan tujuh karyawan yang biasanya mengurus wisata karena tidak mampu membayar gaji mereka. Gaji satu karyawan berkisar Rp 1,5 juta-Rp 2 juta, tergantung tugasnya,” tutur hanya berdampak kepada karyawan Masjid Kapal, penutupan kunjungan juga menyebabkan belasan pedagang di sekitar masjid kehilangan pendapatan. Sebelum pandemi, para pedagang yang rata-rata berjualan tape ketan, es serut, dan bakso itu bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp per hari. Saat sepi pengunjung, mereka paling banyak mendapatkan uang Rp per D UTAMIAnak-anak bermain di lantai tiga Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Selain untuk berwisata, pengunjung mendatangi masjid itu untuk masjid Adapun Masjid Safinatun Najah didirikan oleh seorang bernama Muhammad. Menurut Sutar, Muhammad berasal dari Arab Saudi, tetapi sudah lama tinggal di Kota Pekalongan. Ia memilih membangun masjid berbentuk kapal karena terinspirasi dari kisah Nabi Nuh dan bahtera penyelamatnya. Nama Safinatun Najah juga dipilih oleh Muhammad karena berarti kapal penyelamat.”Abah Muhammad yang dasarnya memang senang dengan kisah tentang kapal Nabi Nuh pernah jalan-jalan ke Afrika dan melihat sebuah masjid berbentuk kapal. Ia kemudian kepingin membangun masjid seperti itu,” ucap menyebut, masjid itu diarsiteki oleh seseorang bernama Slamet yang berasal dari Magelang. Ia merupakan kenalan dari D UTAMIJendela-jendela di Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, dibuka pada Sabtu 2/4/2022 untuk menjaga sirkulasi udara. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Normalnya, masjid tersebut dikunjungi hingga orang dalam sehari. Selama pandemi, jumlah pengunjung turun menjadi 150-250 orang per Muhammad mendirikan masjid itu tidak hanya untuk mewujudkan cita-citanya membangun masjid yang bentuknya menyerupai bahtera Nabi Nuh. Sama dengan arti Safinatun Najah, Muhammad ingin masjid itu bisa menyelamatkan masyarakat di sekitarnya.”Berkat keberadaan masjid itu, warga sekitar yang dulunya bekerja sebagai kuli bangunan dan petani bisa menjual makanan di sekitar masjid. Tanah-tanah di sekitar Desa Podo Rejo yang dulunya murah, sejak ada masjid itu menjadi semakin mahal,” kata arsitektur masjid itu membuat orang-orang penasaran kemudian datang. Pengunjung yang datang ke Masjid Kapal dari daerah-daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan juga Jelang Ramadhan, Pesanan Kubah Masjid di Tegal MeningkatKOMPAS/KRISTI D UTAMIPengunjung keluar dari Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid yang berarsitektur unik itu didirikan karena pemiliknya terinspirasi dari kapal penyelamat milik Nabi Nuh. Sejak dibangun pada 2015, masjid itu ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul pesohor dan pejabat juga tak mau ketinggalan. Pesohor dan pejabat yang tercatat pernah datang ke Masjid Kapal, antara lain Luna Maya, Tukul Arwana, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, hingga Gubernur Jateng Ganjar masjid-masjid berarsitektur unik turut mendongkrak jumlah wisatawan yang datang di Kota Semarang. Selama Ramadhan, pemerintah setempat berencana memaksimalkan kujungan wisatawan, terutama di tempat-tempat wisata Tugas Kepala Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono menuturkan, berdasarkan aturan, kunjungan wisata saat ini masih dibatasi maksimal 75 persen dari kapasitas. Para pengelola tempat wisata juga diimbau menerapkan protokol kesehatan ketat untuk menekan risiko penularan sekitar yang dulunya bekerja sebagai kuli bangunan dan petani bisa menjual makanan di sekitar masjid. Tanah-tanah di sekitar Desa Podo Rejo yang dulunya murah, sejak ada masjid itu menjadi semakin mahal.”Kami juga meminta pengelola tempat wisata segera mengikuti sertifikasi cleanliness kebersihan, health kesehatan, safety keamanan, dan environment sustainability Kelestarian Lingkungan atau CHSE agar pengunjung merasa yakin untuk datang. Selain itu, pemindaian kode garis dengan aplikasi Peduli Lindungi juga perlu dimaksimalkan untuk mengetahui kondisi kesehatan pengunjung berikut status vaksinasinya,” ucap masjid-masjid unik seperti Masjid Kapal terbukti mampu mengundang umat Islam jauh-jauh datang dan bersembahyang. Kekhusyukan ibadah pun dilengkapi beramal dengan jajan di warung-warung juga Lima Masjid Kontemporer Unik di NusantaraKOMPAS/KRISTI D UTAMIPemandangan dari samping Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid yang berarsitektur unik itu didirikan karena pemiliknya terinspirasi dari kapal penyelamat milik Nabi Nuh. Sejak dibangun pada 2015, masjid itu ramai didatangi pengunjung dari banyak daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. EditorGREGORIUS MAGNUS FINESSO
H1x1bm. 0co2prkl4e.pages.dev/4040co2prkl4e.pages.dev/4410co2prkl4e.pages.dev/1910co2prkl4e.pages.dev/3780co2prkl4e.pages.dev/930co2prkl4e.pages.dev/650co2prkl4e.pages.dev/2090co2prkl4e.pages.dev/532
tiket masuk masjid kapal semarang